Salah satu yang paling familiar adalah add_action()
Selain fungsi add_action()
, ada banyak fungsi penting lainnya yang sering digunakan dalam pengembangan plugin WordPress. Berikut ini beberapa contoh di antaranya:
-
add_filter()
: Fungsi ini digunakan untuk menambahkan filter ke dalam hook WordPress yang tersedia. Filter digunakan untuk memanipulasi data yang sedang diproses oleh WordPress, sebelum data tersebut ditampilkan atau disimpan di dalam database.register_activation_hook()
: Fungsi ini digunakan untuk mendaftarkan fungsi yang akan dijalankan saat plugin diaktifkan.register_deactivation_hook()
: Fungsi ini digunakan untuk mendaftarkan fungsi yang akan dijalankan saat plugin dinonaktifkan.register_uninstall_hook()
: Fungsi ini digunakan untuk mendaftarkan fungsi yang akan dijalankan saat plugin dihapus dari situs WordPress.add_shortcode()
: Fungsi ini digunakan untuk menambahkan shortcode ke dalam situs WordPress. Shortcode adalah kode pendek yang dapat digunakan untuk menampilkan konten khusus pada halaman atau posting.wp_enqueue_script()
: Fungsi ini digunakan untuk menambahkan file script ke dalam halaman WordPress. File script ini dapat berupa JavaScript atau CSS.wp_enqueue_style()
: Fungsi ini digunakan untuk menambahkan file style ke dalam halaman WordPress. File style ini dapat berupa CSS.wp_register_script()
: Fungsi ini digunakan untuk mendaftarkan file script ke dalam WordPress.wp_register_style()
: Fungsi ini digunakan untuk mendaftarkan file style ke dalam WordPress.wp_insert_post()
: Fungsi ini digunakan untuk menambahkan posting baru ke dalam situs WordPress.get_option()
: Fungsi ini digunakan untuk mendapatkan nilai dari sebuah option di dalam database WordPress. Option ini dapat digunakan untuk menyimpan pengaturan- pengaturan plugin atau informasi lainnya yang dibutuhkan oleh plugin.update_option()
: Fungsi ini digunakan untuk memperbarui nilai dari sebuah option di dalam database WordPress.delete_option()
: Fungsi ini digunakan untuk menghapus sebuah option dari database WordPress.add_menu_page()
: Fungsi ini digunakan untuk menambahkan menu ke dalam dasbor WordPress, yang akan memungkinkan pengguna untuk mengakses fungsi-fungsi dari plugin Anda.add_submenu_page()
: Fungsi ini digunakan untuk menambahkan submenu ke dalam menu utama dari plugin Anda.wp_mail()
: Fungsi ini digunakan untuk mengirim email dari situs WordPress.is_admin()
: Fungsi ini digunakan untuk mengecek apakah pengguna sedang berada di halaman dasbor WordPress atau tidak.current_user_can()
: Fungsi ini digunakan untuk mengecek apakah pengguna saat ini memiliki akses ke suatu halaman atau fungsi tertentu.wp_redirect()
: Fungsi ini digunakan untuk melakukan redirect ke halaman lain di dalam situs WordPress.get_post_meta()
: Fungsi ini digunakan untuk mendapatkan meta-data dari sebuah posting di dalam database WordPress.update_post_meta()
: Fungsi ini digunakan untuk memperbarui meta-data dari sebuah posting di dalam database WordPress.delete_post_meta()
: Fungsi ini digunakan untuk menghapus meta-data dari sebuah posting di dalam database WordPress.get_users()
: Fungsi ini digunakan untuk mendapatkan daftar pengguna yang terdaftar di dalam situs WordPress.wp_enqueue_media()
: Fungsi ini digunakan untuk menambahkan skrip JavaScript dan CSS yang diperlukan untuk mengelola media di dalam WordPress.wp_insert_attachment()
: Fungsi ini digunakan untuk menambahkan sebuah lampiran (attachment) baru ke dalam database WordPress.get_template_directory_uri()
: Fungsi ini digunakan untuk mendapatkan URL dari direktori template yang sedang digunakan di dalam situs WordPress.get_stylesheet_directory_uri()
: Fungsi ini digunakan untuk mendapatkan URL dari direktori stylesheet yang sedang digunakan di dalam situs WordPress.wp_nonce_field()
: Fungsi ini digunakan untuk menambahkan field keamanan (nonce) pada sebuah form di dalam situs WordPress.wp_verify_nonce()
: Fungsi ini digunakan untuk memverifikasi keamanan (nonce) pada sebuah form di dalam situs WordPress.add_action()
danadd_filter()
: Fungsi-fungsi ini juga dapat digunakan dengan parameter yang berbeda-beda, sehingga dapat memungkinkan pengembang plugin WordPress untuk menyesuaikan fungsionalitas plugin sesuai kebutuhanwp_enqueue_script()
: Fungsi ini digunakan untuk menambahkan skrip JavaScript ke dalam halaman di situs WordPress.wp_enqueue_style()
: Fungsi ini digunakan untuk menambahkan file CSS ke dalam halaman di situs WordPress.wp_register_script()
: Fungsi ini digunakan untuk mendaftarkan sebuah skrip JavaScript dengan WordPress.wp_register_style()
: Fungsi ini digunakan untuk mendaftarkan sebuah file CSS dengan WordPress.wp_localize_script()
: Fungsi ini digunakan untuk menambahkan data lokal (localize) ke dalam skrip JavaScript di situs WordPress.is_user_logged_in()
: Fungsi ini digunakan untuk mengecek apakah pengguna saat ini sudah login atau belum di dalam situs WordPress.get_current_user_id()
: Fungsi ini digunakan untuk mendapatkan ID pengguna saat ini di dalam situs WordPress.wp_create_nonce()
: Fungsi ini digunakan untuk membuat keamanan (nonce) untuk digunakan dalam sebuah form atau fungsi di dalam situs WordPress.wp_verify_nonce()
: Fungsi ini digunakan untuk memverifikasi keamanan (nonce) yang dibuat dengan fungsiwp_create_nonce()
.register_activation_hook()
: Fungsi ini digunakan untuk menambahkan sebuah hook yang akan dieksekusi saat plugin diaktifkan di dalam situs WordPress
Itulah beberapa contoh fungsi penting lainnya yang sering digunakan dalam pengembangan plugin WordPress. Ada banyak lagi fungsi yang dapat digunakan tergantung pada kebutuhan plugin yang Anda kembangkan.